Pakar Tegaskan Tidak Ada Hubungan Autisme dengan Konsumsi Air Galon Polikarbonat

Pakar Tegaskan Tidak Ada Hubungan Autisme dengan Konsumsi Air Galon Polikarbonat
Pakar pendidikan anak autis Dr Imaculata Sumayati. Foto: Instagram/bundaimaculata

Dia mengatakan banyak teori yang menyampaikan penyebab-penyebab terjadinya anak autis ini, namun penyebab pastinya tetap masih belum diketahui hingga kini. “Ada yang menghubung-hubungkan dengan logam berat. Namun, sudah sering disebut ada hubungannya dengan genetik,” pungkasnya.

Pemerhati autisme, Dr. dr. Y Handojo MPH, juga mengutarakan hal serupa.

Dalam bukunya yang berjudul "Autisme: pada anak", pendiri Yayasan Nathanisa, yang secara khusus menangani penyandang autis ini mengatakan, ada beberapa faktor diperkirakan yang menjadi penyebab terjadinya autism.

Di antaranya adalah materi genetik yang dimiliki orang tua, adanya infeksi (toksoplasmosis, rubella, candida), keracunan logam berat, zat aditif (MSG, pengawet, pewarna), maupun obat-obatan lainnya.

Selain itu, autisme diperkirakan juga disebabkan karena tumbuhnya jamur berlebihan di usus anak sebagai akibat pemakaian antibotika yang berlebihan, yang dapat menyebabkan kebocoran usus (leaky-gut syndrome) dan tidak sempurnanya pencernaan kasein dan gluten.

“Namun secara umum belum ada kesepakan internasional mengenai penyebab anak auitis ini,” ungkapnya.

Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), autisme disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Penelitian terbaru mengonfirmasi beberapa kelainan genetik yang dapat memengaruhi seseorang terhadap autisme. Beberapa gen telah terlibat. Autisme sering kali dikaitkan dengan keterlibatan beberapa gen yang diturunkan.

Sejumlah narasi negatif yang mengaitkan autisme dengan konsumsi air kemasan galon polikarbonat banyak berseliweran di media sosial belakangan ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News