Pakar Tegaskan Tidak Ada Hubungan Autisme dengan Konsumsi Air Galon Polikarbonat

Pakar Tegaskan Tidak Ada Hubungan Autisme dengan Konsumsi Air Galon Polikarbonat
Pakar pendidikan anak autis Dr Imaculata Sumayati. Foto: Instagram/bundaimaculata

Autisme juga bisa menurun dalam keluarga. Jadi, kombinasi gen tertentu dari orangtua bisa meningkatkan risiko anak untuk mengalami kondisi tersebut. Selain itu, mungkin ada faktor metabolik atau biokimia yang dapat menyebabkan gangguan spektrum autisme.

“Penelitian lain melihat pemicu lingkungan, termasuk paparan virus tertentu,” tulis NINDS.

Psikolog Anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi (Kak Seto) juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satu pun orang tua dari anak penderita autis di Indonesia yang melaporkan ke LPAI bahwa anak mereka menderita autis karena kebanyakan minum air galon guna ulang.

“Sampai saat ini LPAI belum pernah mendengar laporan ada anak yang menderita autis karena terlalu banyak minum air galon,” katanya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga tidak pernah merilis mengenai hasl ini.

Dalam rilis terkahirnya yang dimuat pada laman resminya, BPOM bahkan dengan tegas menyatakan dari hasil sampling dan pengujian laboratorium terhadap air minum dalam kemasan (AMDK) galon berjenis polikarbonat (PC) atau galon guna ulang yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa produknya aman untuk dikonsumsi.

Karenanya, BPOM mengimbau agar masyarakat harus menjadi konsumen cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar.(dkk/jpnn)

Sejumlah narasi negatif yang mengaitkan autisme dengan konsumsi air kemasan galon polikarbonat banyak berseliweran di media sosial belakangan ini.


Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News