Paket September I Belum Sentuh Industri Logistik dan Tekstil

Rentetannya, dapat mengamankan dan memelihara kontinuitas supply ke industri hilir dalam negeri, yaitu ke 1.479 perusahaan pembuat kain (industri weaving, knitting, dyeing, printing, finishing), lalu ke 2.873 perusahaan pembuat pakaian jadi (industri garment), dan ke 726 perusahaan produk jadi tekstillainnya (others textile product industry).
Perkiraan Inov, pada tahap awal, dengan stok kapas ada digudang di Indonesia, sekitar 30% jual-beli kapas akan dilakukan di Indonesia dengan nilai sekitar US$400 juta. Kondisi tersebut akan terus bertambah sesuai dengan produksi benang oleh industri spinning nasional dalam memenuhi kebutuhan industri hilirnya, yaitu industri pembuat kain dan industri pakaian jadi.
Dia yakin, jika ini bisa terwujud maka daya saing produk TPT Indonesia akan meningkat. "Karena rantai pasok mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksinya, sampai konsumen akhir, dengan logistiknya yang semuanya ada dan dilaksanakan di dalam negeri,” kata Inov. (sam/jpnn)
JAKARTA - Paket kebijakan ekonomi September jilid I yang dikeluarkan Presiden Jokowi bertujuan mendorong daya saing industri nasional melalui paket
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bermodal Rp 3 Juta, Sulianto Indria Putra Bisa Kantongi USD 1 Juta
- Minta Keadilan kepada Kemenhub, Driver Ojol: Aplikator Cukup 10 Persen
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda