Paling Sulit Cegah Pengunjung Naik di Bebatuan

Paling Sulit Cegah Pengunjung Naik di Bebatuan
Nanang menjelaskan situs megalitikum Gunung Padang yang dijaganya setiap waktu. Situs peninggalan prasejarah itu masih meninggalkan misteri. Hilmi Setiawan/Jawa Pos/JPNN.com

Selain penemuan koin, di area lokasi situs ditemukan pecehan-pecahan keramik dari Dinasti Ming (1386–1644) dan Dinasti Song (960–1272). Pecahan keramik itu mengindikasikan situs Gunung Padang pernah menjadi tempat para petinggi kerajaan yang sedang berkuasa di Jawa Barat.

Asep menuturkan, sampai saat ini situs Gunung Padang masih dimanfaatkan orang-orang aliran kepercayaan untuk berdoa. Pada hari-hari tertentu mereka datang ke Gunung Padang untuk menjalankan ritual. ’’Mereka membawa serta sesaji yang diperlukan dalam menjalankan ritual itu,’’ tutur Asep.

Asep berharap situs Gunung Padang bisa terus dipelihara sebaik-baiknya. Bahkan, harus dilindungi dari upaya-upaya yang merusak peninggalan sejarah lama tersebut. Dengan demikian, keberadaannya bisa diwarisi anak-cucu.

’’Ketika masuk ke situs ini, pengunjung semestinya juga merasakan sebagai juru pelihara. Mereka harus ikut memelihara situs yang masih menyimpan banyak misteri ini,’’ tandasnya. (*/c10/ari)


Situs megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, semakin menarik perhatian dunia arkeologi dan masyarakat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News