Palsukan Akta Kematian demi Warisan
Kamis, 04 Juli 2013 – 17:44 WIB

Palsukan Akta Kematian demi Warisan
SURABAYA - Bagi Mey Suparni mungkin sosok Maulan, ayah kandungnya, sudah tak penting. Warga Jalan Pradah itu pun nekad memalsukan data kematian ayahnya agar tak kehabisan warisan. Namun, kenekatan itu justru mengantarkannya menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri Surabaya.
Bagaimana tidak. Aksinya memalsukan data akta kematian sang ayah justru terungkap oleh Sunadi, saudara tirinya sendiri. Sunadi adalah anak dari istri pertama, sedangkan Mey anak dari istri kedua.
Maulan jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit oleh Sunadi. Ketika Maulan meninggal pada 3 Februari 2011, Sunadi tak sempat mengurus akta kematian karena masih sibuk mengurus jenazah.
Lain halnya dengan Mey. Dia tak mengetahui sendiri bahwa ayahnya meninggal. Terdakwa yang tidak ditahan itu justru tahu dari ibunya yang menjadi istri kedua Maulan. Bukannya berduka, terdakwa malah sigap mengurus akta kematian Maulan ke kantor kelurahan. Di sana dia disarankan agar meminta keterangan kematian dari RSUD dr Soetomo.
SURABAYA - Bagi Mey Suparni mungkin sosok Maulan, ayah kandungnya, sudah tak penting. Warga Jalan Pradah itu pun nekad memalsukan data kematian ayahnya
BERITA TERKAIT
- Pakai Jaket Ojol, OTK Tembak Mati Pengunjung Tempat Hiburan Malam
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Bergulat dengan Begal, Iptu Noval Kena Tembak, Pelaku Kabur