Palsukan Surat Tanah Milik Ahok, Pak Kades Masuk Jeruji

Palsukan Surat Tanah Milik Ahok, Pak Kades Masuk Jeruji
Kades (tengah) yang ditetapkan tersangka dengan dugaan memalsukan surat tanah. foto: metroasahan/jpg

jpnn.com, BATUBARA - Jajaran Polres Batubara akhirnya menjebloskan Kepala Desa Pematang Nibung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara ke penjara, Senin (10/4) lalu.

Itu setelah penyidik menetapkan pamong desa itu sebagai tersangka pemalsuan dokumen surat tanah setelah memeriksanya selama enam jam.

Seperti dilansir pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini ditetapkan sebagai tersangka karena Si diduga menerbitkan Surat Keterangan Tanah (SKT) atas nama abang kandungnya berinisial Ji (40).

Sementara SKT yang diterbitkannya itu sebagiannya adalah lahan milik Lukiman Aditio alias Ahok dengan cara mengurangi luas lahan seluas 42.750 M3 dari luas sebelumnya 201.000 M3.

Lukiman Aditio alias Ahok dalam laporannya tertanggal 10 Nopember 2016 LP : 309/ XI/2016/SU/Res Batubara menyebutkan sebagian lahan yang ‘dikuasai’ JI adalah miliknya. Sebab menurut dia, lahan seluas 201.000 M3 yang dikuasainya berdasarkan surat ganti rugi orang tuanya yang diterbitkan pada tahun 1988.

Selaku ahli waris Ahok sempat meninggalkan lahan tersebut karena merantau ke Jakarta. Sekembalinya dari ibu kota, Ahok menanyakan arsip surat tanahnya kepada Kades. Sebab surat tanah yang ada padanya hilang dan ingin membuat surat kehilangan.

Tidak mendapat jawaban jelas dari Kades, ditambah keterangan saksi bahwa luas lahannya tak lagi utuh, Ahok memajukan masalah itu ke pihak kepolisian.

Sementara Kades Si kepada wartawan, Selasa (11/4/2017) membantah dugaan pemalsuan surat. Menurut dia, SKT yang diterbitkannya berdasarkan surat alas tanah milik orangtua kandungnya atas nama Ilyas.

Jajaran Polres Batubara akhirnya menjebloskan Kepala Desa Pematang Nibung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara ke penjara, Senin (10/4) lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News