Paman Sendiri Dibacok Delapan Kali, Tewas di Panggung

Paman Sendiri Dibacok Delapan Kali, Tewas di Panggung
Police Line. Foto ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - SEKAYU – Pelarian Ibrahim (32) berakhir. Dia sudah kesulitan berdiri lantaran kedua kaki buronan kasus pembunuhan terhadap pamannya, Topan (34), itu ditembak polisi.

Setelah membunuh korbannya yang warga Desa Bintialo, Kecamatan Batang Hari Leko, Kabupaten Muba, Minggu (29/11), Ibrahim kabur.

Subuh itu sekitar pukul 04.30 WIB, tersangka Ibrahim pertama bersembunyi di tempat kontrakan temannya, di Betung, Kabupaten Banyuasin. Baru menumpang bus ke Kabupaten Tugumulyo, Provinsi Lampung. Di sana, tinggal beberapa hari di tempat kontrakan temannya.

Baru Sabtu (5/12), dia kabur lagi ke Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat. Di sana, dia bekerja sebagai buruh bangunan.

Polisi mengendus keberadaannya. Dia dikejar polisi hingga ke Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (12/12), sekitar pukul 12.15 WIB.

“Saya telah beberapa kali pindah lokasi, melarikan diri dari kejaran polisi,” kata tersangka Ibrahim, kemarin (14/12).

Mengenai alas an sampai membunuh pamannya sendiri itu, tersangka Ibrahim mengaku kesal.

Sebab adik kandung ibunya itu, menghentikan acara organ tunggal (OT) pesta pernikahan adiknya Ibrahim, berinisial As (16). Memang waktu itu, sudah menunjukkan pukul 04.00 WIB, tapi Ibrahim masih belum puas.

SEKAYU – Pelarian Ibrahim (32) berakhir. Dia sudah kesulitan berdiri lantaran kedua kaki buronan kasus pembunuhan terhadap pamannya, Topan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News