PAN Minta Pemerintah Tak Abaikan Kritikan Prabowo

PAN Minta Pemerintah Tak Abaikan Kritikan Prabowo
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi rivalnya pada Pilpres 2014. Foto: Biro Pers Kepresidenan Ilustrasi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali melancarkan kritik kepada pemerintahan Joko Widodo. Lewat video di akunnya di Facebook Selasa (19/6), Prabowo menganggap bahwa kekayaan Indonesia sudah dikuasai asing, sehingga Indonesia menjadi lemah.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Naisonal (PAN) Saleh Partaonan Daulay menilai apa yang disampaikan Prabowo adalah bentuk keprihatinan terhadap kondisi bangsa saat ini. Menurutnya, Prabowo ingin mengajak semua pihak membuka mata terhadap gejala ketimpangan sosial yang ada. Sebab, ada banyak keanehan dan keganjilan yang disampaikan dari data dan fakta kehidupan sosial kebangsaan.

“Saya kira bukan hanya Prabowo yang menilai seperti itu. Ada tokoh-tokoh lain yang sudah berbicara hal yang sama. Sayangnya, belum ada gerakan signifikan untuk memperbaiki masalah yang ada itu," kata Saleh kepada JPNN, Rabu (20/6).

Wakil ketua Komisi IX DPR itu melihat bahwa apa yang disampaikan Prabowo itu adalah catatan harian politik yang perlu ditindaklanjuti oleh siapa saja yang sedang berkuasa. Sebab, jika diabaikan, masalah yang dipaparkan itu akan terus berlanjut. Bahkan bisa jadi akan diwariskan pada pemerintahan berikutnya. Dia menuturkan, beban berat negara tidak hanya bagaimana memenuhi kebutuhan warga negara saat ini. "Tapi, bagaimana menyelesaikan persoalan warisan dan akan diwariskan pada periode berikutnya," jelasnya.

Dia meminta pemerintah memperhatikan kritikan dan pandangan Prabowo tersebut. Meskipun disampaikan oleh pihak oposisi, unsur-unsur kebenaran yang dipaparkan haruslah diperhatikan dan dituntaskan. "Itulah bentuk konkret kecintaan kepada bangsa dan negara ini," tambahnya.

Dia menegaskan bahwa pemerintah adalah pihak yang paling memiliki otoritas untuk menjawab semua kritik itu. "Semua potensi dan sumber daya dimiliki oleh pemerintah. Yang lain tentu hanya bisa menilai dan memberikan kritik dan masukan," tuntasnya. (boy/jpnn)


Prabowo melancarkan kritik terhadap kekayaan Indonesia yang sudah dikuasai asing dan kenyataan ini membuat Indonesia menjadi lemah.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News