Pancasila Sakti
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Dengan kalimat tauhid itu seseorang akan mendapatkan kesaktian spiritual yang lebih tinggi nilainya dari sekadar kesaktian fisik.
Bung Karno menjadikan Pancasila sebagai senjata pusaka andalannya mirip Jimat Kalimasada.
Bung Karno bekerja keras menyarikan berbagai pemikiran-pemikiran besar dunia, dan kemudian berusaha mencari sintesis untuk diterapkan secara tepat dengan budaya dan alam pemikiran Indonesia.
Bung Karno memelajar berbagai paham dan ajaran filosofi dunia.
Dia menekuni marxisme dan memahami dengan sangat detail pemikiran Karl Marx dan Frederich Engels.
Bung Karno mengikuti metamorfosis pemikiran Karl Marx muda sampai pemikiran Marx tua.
Bung Karno membaca literatur babon mengenai kapitalisme dan liberalisme.
Bung Karno mendalami teori-teori nasionalisme, dan Bung Karno membaca banyak buku karya para pemikir Islam.
Sebagai ideologi yang terbuka dan inklusif, Pancasila tidak bisa didaku oleh satu kelompok saja dan kemudian melakukan eksklusi terhadap kelompok lain.
- Banyak Pelajar SMA Menilai Pancasila Bukan Ideologi Permanen
- Syarief Hasan Ungkap Alasan Sosialisasi Empat Pilar MPR Perlu Diintensifkan di Batam
- Ketum LDII: Reformasi Jangan Sampai Mengorbankan Cita-Cita Pendirian Negara Ini
- Membedah Buku di UIN, BPIP: Nilai Universal Pancasila untuk Generasi Muda
- Merespons Prabowo, Hasto Bicara Cita-Cita Bung Karno Merombak Sistem Internasional yang Anarkis
- Teruntuk Prabowo, Hasto Sebut PDIP Paling Konsisten Menjabarkan Gagasan dan Cita-cita Bung Karno