Pancasila Sering Dikalahkan Dalam Berbagai Kasus Intoleransi

Pancasila Sering Dikalahkan Dalam Berbagai Kasus Intoleransi
Direktur Riset SETARA Instiute, Halili Hasan. Foto: Dokpri for JPNN.com

Begitu pula dengan rumpun hak ekonomi sosial dan budaya seperti hak atas tanah yang memiliki skor indeks 2,2 dan hak atas budaya yang berada pada skor indeks 3,2.

Fenomena umum tersebut mengundang perhatian besar pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama secara bergotong royong mengatasi persoalan.

"Refleksi serius juga mesti dilakukan, terutama oleh pemerintah, pada hari lahir Pancasila dan bulan Pancasila 2023 ini. Berkenaan dengan hal itu, Setara Institute menyampaikan beberapa poin pernyataan," ucap Halili.

Pertama, Setara Institute mengecam keras terjadinya berbagai peristiwa intoleransi dan pelanggaran KBB, terutama pembiaran yang dilakukan oleh negara, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.

Berbagai peristiwa intoleransi dan berbagai pelanggaran KBB atas minoritas setempat dapat dan harus dicegah serta diselesaikan dengan baik, hanya jika pemerintah mengambil peran proaktif dan tidak tunduk kepada tekanan kelompok-kelompok intoleran.

"Dalam berbagai peristiwa intoleransi dan pelanggaran KBB, nilai-nilai Pancasila, khususnya Sila Kesatu, lebih sering dikalahkan dan dikorbankan justru oleh aparatur negara sendiri," katanya.

Kedua, meningkatnya level intoleransi dan keterpaparan ekstremisme kekerasan generasi muda, dalam pandangan Setara Institute menunjukkan masih rendahnya kinerja pembumian dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila.

Kinerja kelembagaan dan aktualisasi Pancasila dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat patut dipersoalkan.

Setara Institute menilai Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi di tanah air.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News