Pandemi, Bisnis Ritel, dan Geliat Kebangkitan Ekonomi

"THR turun minggu ini, minggu depan sudah pada belanja. Tolong prokesnya diketatkan jangan sampai Covid-19 tak meledak lagi," ujar Yongky.
Sekjend Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Haryanto Pratantara menyadari kondisi di tengah pandemi Covid-19 membuat semua serba sulit.
Selain itu, kata dia, saat ini biaya penyewaan tenant di mal melambung tinggi.
"Cost dari waktu ke waktu meningkat. Bagaimana menyiasati ketika melakukan efesiensi. Ini juga suatu tantangan tips dan trik masing-masing ritel," kata Haryanto.
Dia menyebut untuk itu setiap toko perlu melakukan inovasi agar memudahkan pelanggan setianya kembali berbelanja atau meninggalkan sebuah kesan ketika bertransaksi.
"Konsumen akan didominasi generasi Z. Konsumen nanti lebih menginginkan lebih praktis, mudah, simpel dan cepat. Memberikan banyak pilihan dan pengalaman menyenangkan," jelaa Haryanto.
Pola Meringankan Penyewa Mal
Praktisi Property Management-Member of GMT Asj'ari Bali menyatakan terus berupaya membuat pola yang meringankan penyewa tenant, sehingga performa pelayanan mal tetap prima.
Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan, tetapi memicu resesi ekonomi.
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor
- Pemerintah Prediksi Nilai Transaksi Ritel di 2025 ini Bakal Turun 8 Persen
- Larangan Penjualan Rokok Radius 200 Meter Dikhawatirkan Bakal Menyuburkan Rokok Ilegal
- Pelaku Pelecehan Terhadap Remaja di Mal Cirebon Dipukuli Warga
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri