Pandji Pragiwaksono dan Jurus Kalahkan Pembajakan

Pandji Pragiwaksono dan Jurus Kalahkan Pembajakan
Pandji Pragiwaksono. FOTO: JAWA POS

Lihat saja cara Pandji. Dia membagikan tautan download legal secara gratis di website. Nah, dengan cara itu, dia mampu mendapatkan income Rp 100 juta dalam waktu 10 hari. Prinsipnya, freemium. Jadi, di download page tersebut, ada banner iklan. Dengan menggratiskan download, traffic di situs menjadi sangat tinggi.

Nah, traffic itu yang diserahkan kepada pihak sponsor. Jadi, semua pihak mendapatkan manfaat. 

"Saya senang banyak yang dengerin musik saya, penikmat musik senang dapat musik yang mereka inginkan secara gratis, legal pula," papar Pandji. "Sponsor pun happy karena mendapat market yang sesuai," lanjut ayah dua anak tersebut.

Langkah cerdas itu diterapkan Pandji ketika meluncurkan album ketiganya, Merdesa, pada 2010. 

Deal yang dibuatnya dengan sponsor adalah Rp 100 juta untuk 10 ribu page views. Awalnya, dia berpikir jumlah views sebanyak itu tercapai dalam waktu tiga bulan. "Ternyata, hanya perlu 10 hari," katanya bangga.

Prinsip freemium merupakan model bisnis yang layanan utamanya gratis. Tapi, ketika ingin layanan yang lebih premium, customer harus membayar. Manfaat serupa didapat Pandji. Dengan membagikan format digital lagunya gratis, ketika mengeluarkan album fisik, tetap dibeli.

Pada album berikutnya, 32 (2012) Pandji mengganti strategi. Dia ingin memfokuskan diri pada penjualan fisik. Dia memilih membuat platform toko online sendiri di www.wsydnshop.com. Semua album Pandji ada di sana, baik versi digital maupun fisik.

"Problem" selanjutnya yang dihadapi musisi Indonesia adalah rendahnya apresiasi masyarakat terhadap karya mereka. Hal itu disikapi Pandji dengan positif. Menurut dia, sebenarnya fokusnya bukan pada customer, tapi musisinya. 

SAAT musisi mengeluh tentang pembajakan dan minimnya kesadaran masyarakat mengonsumsi konten legal, Pandji Pragiwaksono malah menerapkan langkah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News