Panen Melimpah, Petani Kok Resah?
Kondisi serupa juga dialami petani di Jawa Timur. Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Cendy Tafakkristo mengatakan, harga GKP di Tuban anjlok di angka Rp 2.800 per kilogram. "Produksi petani sedang melimpah karena panen raya dan hujan yang banyak, harganya jadi turun,"kata Cendy.
Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Bambang Heriyanto mengatakan, selain Tuban, harga gabah yang anjlok juga terjadi di Bojonegoro dan Ngawi. Harga GKP di tiga daerah itu berturut-turut Rp 2.800 per kg, Rp 3.500 per kg, dan Rp 3.600 per kg.
"Harga ini masih di bawah HPP karena panen raya, gabah melimpah, dan musim hujan yang panjang. Kami akan berkoordinasi dengan Bulog untuk melakukan penyerapan dengan HPP. Apalagi, serapan Bulog ditargetkan 1 juta ton setara beras atau sekitar 2 juta ton GKP," kata Bambang.
Di Sulawesi Utara juga demikian. Kepada Kepada Manado Post (Jawa Pos Group), Jhony Wuse, petani asal Talawaan, Minahasa Utara, Kamis (9/2) mengatakan harga gabah dan jagung turun.
Wuse menyebut, gabah kering panen (GKP) dihargai Rp 4.700-5.000 per kilogram yang sebelumnya Rp 7.000 per kilogram. Sementara jagung dari Rp 3.500 per kilogram turun menjadi Rp 2.500 per kilogram. “Semoga pemerintah bisa menjaga kestabilan harga,” harapnya. (jpnn)
Sejatinya petani bisa tersenyum saat menikmati hasil panennya yang melimpah. Tapi itu tak dirasakan saat musim panen di Februari 2017. Harga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Bulog Terapkan Teknologi Biostimulan, Produksi Padi di Karawang Naik 2 Kali Lipat
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif