Panen Padi Didampingi Mentan SYL, Pak Jokowi: Saya Lihat Ada Perbedaan

Panen Padi Didampingi Mentan SYL, Pak Jokowi: Saya Lihat Ada Perbedaan
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melanjutkan peninjauan panen di Kab Ngawi, Provinsi Jawa Timur (Jatim). Foto: Fathan

"Ini panen raya kalau enggak dijaga harganya pasti jatuh baik gabahnya maupun berasnya," tuturnya.

Jokowi mengajak kepada seluruh petani yang sudah melakukan panen untuk segera melakukan olah tanah dan pertanaman berikutnya dengan memanfaatkan air hujan yang masih tersedia.

"Karena ini airnya masih ada hujan, setelah dipanen jangan diberi jeda langsung diolah lagi tanah tanam lagi, karena ini airnya masih ada," kata Jokowi.

Bersamaan, Mentan Syahrul mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan produksi bahan pangan utamanya adalah bahan pangan pokok, salah satunya adalah beras.

Dengan produksi yang semakin meningkat tersebut, diharapkan ketersediaan terjaga dan kebutuhan masyarakat luas dapat terpenuhi.

"Apa yang dilakukan di Ngawi ini, produksi padinya jauh lebih tinggi dibanding daerah lainnya, yakni mencapai 8 ton per hektar.

Padahal ini bukan sawah irigasi tapi menggunakan pompa air, tapi perlakuanya oleh petani cukup baik. Daerah lain hanya 6 ton perhektar,"

"Oleh karena itu, perintah Bapak Presiden untuk perbanyak dryer, power thresher, bahkan karena harga gabah lebih tinggi menggunakan combine dibanding sabit,"ucap Mentan Syahrul.

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melanjutkan peninjauan panen di Kab Ngawi, Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News