Pangdam Kasuari Singgung Soal Darah dan Air Mata, Begini Katanya
jpnn.com, TELUK BINTUNI - Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menyebut soal darah dan air mata saat menjenguk sejumlah pengungsi bersama Gubernur dan Kapolda Papua Barat.
Para pengungsi tersebut sebelumnya terpaksa kabur meninggalkan kampung halaman, saat terjadi kontak senjata di Kampung Mayerga, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat.
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menjamin keamanan para pengungsi akibat kontak senjata antara kelompok Organisasi Papua Merdeka dan TNI-Polri pekan lalu.
"Kita tinggal di negeri sendiri, kita punya Tanah Air di sini karena negara, Pemerintah hadir untuk menjamin keamanan."
"Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi di negara kita Indonesia. Saya selaku Pangdam bertanggung jawab atas keamanan terhadap saudara-saudara sekalian,” ujar Pangdam.
Pangdam Kasuari menyatakan sikap prihatin atas masalah keamanan yang berdampak adanya pengungsi warga dari Kampung Mayerga ke Bintuni.
Dia mengatakan keselamatan adalah yang utama bagi masyarakat Indonesia, sehingga alasan tersebut yang mendasari TNI harus tampil segera untuk mengamankan masyarakat.
"Kita semua prihatin atas kejadian ini, apalagi saat ini dihadapkan pandemi COVID-19. Akibatnya masyarakat harus mengungsi hampir dua minggu dan terpencar," katanya.
Pangdam XVIII/Kasuari menyinggung soal darah dan air mata saat menjenguk pengungsi yang terpaksa meninggalkan kampung halaman akibat kontak senjata.
- BNPB Merilis Dampak Gempa Tuban Bermagnitudo 6,5
- Sebegini Jumlah Pengungsi 9 Negara dan Pencari Suaka di Pekanbaru
- Kedatangan Polisi Membawa Berkah, Anak-anak Pengungsi Banjir di Inhu Semringah
- Unhan Bahas Isu Papua hingga Pengungsi Rohingya dalam FGD Kerentanan Indo-Pasifik
- Satgas PPLN Rapat Mendadak Pascapengungsi Rohingya Berkeliaran di Pekanbaru
- Gempa Bumi M4.0, Begini Dampak Kerusakan di Kabupaten Bogor