Pangeran William Dijamu Pesta di Queensland
Selasa, 15 Maret 2011 – 23:43 WIB
SYDNEY - Jiwa sosial mendiang Putri Diana menurun pada putra sulungnya, Pangeran William. Kemarin (14/3), Kerajaan Inggris mengonfirmasikan lawatan sosial pewaris takhta Inggris setelah Pangeran Charles tersebut ke Australia. Akhir pekan ini, pangeran berusia 28 tahun itu akan mengunjungi Queensland dan Victoria. "Apa artinya berkunjung ke Australia tanpa sausage sizzle?" ujar Bligh mengenai acara tradisional khas Benua Selatan itu, dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC. Dia juga berjanji akan mengemas kunjungan William dalam suasana informal. Dengan demikian, publik Queensland punya kesempatan menyapa dan bercakap-cakap dengan kakak Pangeran Harry itu.
Dua negara bagian di utara dan selatan Negeri Kanguru itu porak-poranda setelah diterjang Angin Topan Yasi dan banjir bandang bulan lalu. "Dia akan berkunjung ke Tully, Innisfail dan Cardwell," kata Perdana Menteri (PM) Queensland (pejabat setingkat gubernur, Red) Anna Bligh, seperti dikutip Agence France-Presse. William dijadwalkan tiba di Australia pada 19 Maret mendatang, dari Selandia Baru.
Baca Juga:
Di tiga kota Queensland itu, calon suami Kate Middleton tersebut bakal melakukan penggalangan dana. Untuk memarakkan acara amal itu, warga setempat akan menggelar tradisi sausage sizzle. Yakni, menjual roti isi yang dilengkapi sosis rasa barbecue dalam beberapa stand. Dana yang terkumpul dari penjualan roti isi tersebut akan digunakan untuk membangun kembali Queensland.
Baca Juga:
SYDNEY - Jiwa sosial mendiang Putri Diana menurun pada putra sulungnya, Pangeran William. Kemarin (14/3), Kerajaan Inggris mengonfirmasikan lawatan
BERITA TERKAIT
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina