Pangkas Anggaran Percepat Underpass
Rabu, 19 September 2018 – 10:52 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Meski koordinasi pembangunan underpass bundaran Satelit sudah diambil alih oleh Pemkot Surabaya. Namun, pengerjaan tak kunjung dilanjutkan. Sejak Februari, proyek tersebut mandek. Penyebabnya, kontrak dengan PT PP (Pembangunan Perumahan) sebagai kontraktor habis. Selain itu, ada kendala anggaran.
Hingga kontrak penggarapan proyek habis, anggaran yang terkumpul masih Rp 39,8 miliar. Kebutuhan total mencapai Rp 74,3 miliar. Sutoto menyebut kebutuhan anggaran itu perlu dievaluasi agar angkanya tidak terlalu besar.
Sutoto berharap underpass bisa segera difungsikan. Sebab, sebagian besar fondasi telah dikerjakan. Pekerjaan selanjutnya tinggal pengerukan dan penguatan jalan. Menurut dia, jika kebutuhan anggaran disederhanakan, proyek tersebut bisa segera jalan. "Yang penting bisa dipakai dulu. Pernik-perniknya bisa belakangan lah itu" jelas ketua kehormatan REI Jatim itu.
Pemkot sudah tidak lagi melanjutkan kerja sama dengan REI Jatim. Sutoto tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut dia, meski tidak melanjutkan kerja sama dengan REI, proyek tetap harus berlanjut. "Sekarang yang terpenting proyek cepat selesai," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa underpass itu tidak hanya menguntungkan pengembang. Tapi, juga pengguna jalan di Surabaya pada umumnya. Bundaran Satelit menjadi jalur utama penghubung barat dan timur kota.
Baca Juga:
Banyak yang mempertanyakan dasar pemkot mengambil alih koordinasi proyek underpass. Namun, Whisnu tidak mau menerangkan secara detail kelanjutan kerja sama tersebut. "Itu rahasia. Tujuannya bagus kok supaya segera selesai," tegasnya. (sal/c6/ayi)
Dia menegaskan bahwa underpass itu tidak hanya menguntungkan pengembang. Tapi, juga pengguna jalan di Surabaya pada umumnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tol Cimanggis-Cibitung Diresmikan Dalam Waktu Dekat
- Tol Terpeka, Jalan Bebas Hambatan Pemacu UMKM Mengejar Ketertinggalan
- Pacu Pemerataan Pembangunan, Bank Mandiri Kucurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun
- Gibran dan Pelayanan Masyarakat: Membangun Infrastruktur, Memajukan Kesehatan
- Anies Pilih Upgrade Infrastruktur Mikro untuk Rakyat Ketimbang IKN
- Menko Airlangga Sebut Pelabuhan Patimban jadi Urat Nadi Pengembangan Kawasan Rebana