Panglima Militer Cemas Mesir Terancam Kolaps

Lagi, Aparat-Massa Bentrok, Tiga Tewas

Panglima Militer Cemas Mesir Terancam Kolaps
Panglima Militer Cemas Mesir Terancam Kolaps
Pidato kekhawatiran Al-Sisi itu juga dikeluarkan setelah kembali jatuh korban. Petugas medis kemarin melaporkan bahwa tiga orang kembali tewas dalam kerusuhan di Mesir. Dua orang tewas dalam bentrok antara massa dan aparat keamanan di Kota Port Said. Seorang demonstran ditembak mati di Kairo ketika massa dan polisi terlibat bentrok dekat Tahrir Square.

Hingga kemarin Mesir masih memberlakukan status darurat dan jam malam di tiga provinsi yang menjadi lokasi kerusuhan sejak pekan lalu. Tetapi, warga mengabaikan status darurat dan aturan jam malam. Ribuan aktivis oposisi dan warga di Kota Port Said, Ismailiya dan Suez, tetap turun ke jalan untuk menggelar unjuk rasa antipemerintah.

Sayang, hampir setiap aksi protes selalu berujung ricuh. Massa terlibat bentrok dengan aparat yang menyemprotkan gas air mata dan menembakkan peluru. Kerusuhan di Mesir sudah merenggut tak kurang dari 70 nyawa. Perekonomian Mesir pun terganggu. Secara terpisah, Komisioner Tinggi HAM PBB Navi Pillay juga prihatin atas aksi kekerasan di Mesir.

Kemarin, dari markasnya di Jenewa, Swiss, dia mengimbau Mursi berhenti menempuh kekerasan dalam menghadapi unjuk rasa. "Presiden harus bisa menjamin, tidak ada aparat yang menggunakan wewenang secara berlebihan kepada para pengunjuk rasa," serunya. (AP/AFP/BBC/hep/dwi)

KAIRO - Berlarutnya kerusuhan dan aksi kekerasan di Mesir memicu kekhawatiran panglima tertinggi angkatan bersenjata (Pangab) negara itu. Jenderal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News