Panglima TNI: Jangan Sampai Alutsista Cagih Tapi Prajurit Gaptek

Panglima TNI: Jangan Sampai Alutsista Cagih Tapi Prajurit Gaptek
Panglima TNI: Jangan Sampai Alutsista Cagih Tapi Prajurit Gaptek

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan seorang prajurit harus selalu siaga. Selain itu, tentara harus siap memelihara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI dihadapan 408 Prajurit TNI saat membuka Latihan Interoperability Komunikasi dan Elektronika (Komlek) TNI tahun 2014, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (22/).

"Dalam konteks latihan Interoperability, untuk memperkuat Interoperability TNI yang pertama kita bangun adalah jiwanya," tegas Moeldoko.

Menurutnya, jika jiwa prajurit dapat bersatu, maka pengoperasian alutsista dan pengoperasian alat utama komunikasi bisa berjalan dengan baik.

"Dengan latihan ini, maka berbagai kelemahan berkaitan dengan sistem, metode, alutsistanya bisa diantisipasi dan bisa segera dibenahi agar lebih sempurna," kata Moeldoko.

Menurutnya, latihan seperti ini perlu dilakukan setiap dua bulan sekali dan menjadi tradisi di lingkungan Prajurit TNI. Kata dia, latihan merupakan kebutuhan prajurit. Prajurit harus terus berlatih dengan alutsista. "Jangan sampai alutsista kita, tapi para prajurit tidak tahu harus berbuat apa karena tidak bisa mengoperasikannya," tegas Panglima TNI.

Latihan Interoperability Komlek TNI digelar mulai 22 hingga 25 April 2014 di wilayah Jakarta, Bogor dan sekitarnya, melibatkan beberapa Alutsista TNI antara lain 1 unit KRI Jenis Frosch, 1 unit Pesawat Angkut CN-295, 1 unit Pesawat Tempur T-50 Golden Eagle dan 1 unit Helly Bolco. (fas/jpnn)

 


JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan seorang prajurit harus selalu siaga. Selain itu, tentara harus siap memelihara dan meningkatkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News