Papua Chelsea

Oleh Dahlan Iskan

Papua Chelsea
Dahlan Iskan berpose bareng maskot Chelsea FC di Stamford Bridge, London. Foto: disway.id

Setelah pertemuan, saya pun bicara dengan unsur pimpinan. Hanya tiga orang. Saya sampaikan kekecewaan saya itu.

Ternyata yang dimaksud mayoritas Papua adalah KTP-nya Papua. Sampai di Jakarta kami diskusikan ini di tingkat direksi: bagaimana bisa sebanyak mungkin merekrut karyawan Papua asli.

Memang sangat sulit. Untuk bisa memadukan akomodasi dengan kinerja.

Akhirnya kami menemukan caranya. Dua misi bisa terpenuhi. Misi merekrut putra Papua dan misi meningkatkan kualitas kerja. Jangan sampai misi pertama tercapai tapi misi kedua menjadi korban.

Namun biarlah soal Papua reda dulu. Saya belum akan mau menulis itu.

Biarlah kenangan saya akan Wamena, Yahukimo, Digul, Merauke, Timika, Kaimana, Sorong, Bintuni, Manokwari tetap seindah saat saya ke tempat-tempat itu. Alam Papua yang indah. Seperti dalam lagunya: gunung-gunung, lembah-lembah, hitam kulit keriting rambut....

Nantilah. Kapan-kapan.

Saya juga begitu ingin memenuhi permintaan pembaca: menulis soal heboh direksi Bank Tabungan Negara. Namun biarlah reda dulu.

Untung Persebaya terus maju. Semua itu bermula dari Chelsea. Saya pun harus ke Chelsea lagi. Sabtu lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News