Para Bos Partai Politik, Simak nih Penjelasan Fahri Hamzah
Menurut dia, mandat rakyat kepada presiden dan DPR berbeda. Rakyat memilih presiden, gubernur, bupati, wali kota untuk menjalankan roda pembangunan. Kalau memilih parlemen, rakyat memandatkan mereka untuk mengawasi pemerintahan.
"Jadi, awasi di sini artinya oposisi. Maka di dalam presidensialisme itu tidak ada (partai) oposisi, tetapi presidensialisme itu otomatis legislatif menjadi oposisi," paparnya.
Lebih lanjut Fahri mengatakan, sebaiknya dalam konstelasi ini Jokowi dan kawan-kawan di satu sisi mantap menjadi eksekutif.
BACA JUGA: Honorer K2 Pendukung Prabowo Berharap Politikus Gerindra jadi MenPAN RB, Hahaha
"Tidak usahlah mikirkan DPR dan tidak memikirkan akan membuat DPR itu suruh diam dengan cara ditarik beberapa orang jadi menteri. Tidak usah, itu salah konsepsi," kata Fahri. (boy/jpnn)
Menurut Fahri Hamzah, para pimpinan partai politik eks pendukung Prabowo – Sandi belum jelas sikap politiknya karena mereka tak paham konsep apa itu oposisi.
Redaktur & Reporter : Boy
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- PT 4 Persen Diubah, Fahri: Baiknya Ditetapkan Lebih Cepat
- Aktivis 98 Sepakat Menjaga Demokrasi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Sentil Fahri Hamzah yang Sebut Anies-Muhaimin Tersangka setelah Pilpres, Sahroni: Sadarlah!
- Elektabilitas PSI dan Gelora Terdongkrak Tokoh Parpol dan Prabowo-Gibran, Begini Datanya