Para Calon Founder Startup Gali Solusi Digital Farming di Manado 

Para Calon Founder Startup Gali Solusi Digital Farming di Manado 
33 calon founder startup dalam gelaran #Hack4ID bertajuk “Digital Farming” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo). Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, MANADO - Chief Executive Officer (CEO) Trendlines Anton Wibowo menyampaikan untuk menemukan solusi dari permasalahan di pertanian, salah satunya memosisikan diri sebagai petani yang menghadapi masalah tersebut.

“Ada empat tahap yang harus dilakukan untuk menemukan solusi yang tepat, yaitu tahap Emphaty, Framing, Ideate, dan Prototype,” ujar Anton Wibowo kepada 33 calon founder startup saat gelaran #Hack4ID bertajuk “Digital Farming” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Manado beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan tahap pertama yang harus dilakukan untuk menemukan solusi tepat adalah Emphaty, yaitu di mana kita harus mengerti akar permasalahan yang dihadapi di lapangan, dalam hal ini di bidang pertanian. 

Selanjutnya ada tahap Framing, yaitu mendefinisikan permasalahan. Lalu, tahap Ideate di mana kita mengeluarkan ide-ide untuk memecahkan masalah yang sudah didefinisikan.

Terakhir tahap Prototype yaitu pembuatan dan pengujian platform yang dipilih dalam memecahkan masalah.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Andry Prasmuko mengatakan tugas dari BI adalah menjaga Inflasi agar tetap rendah.

 Salah satunya dengan mengendalikan harga komoditas pangan.

Komoditas pangan ini, ujarnya ,harganya naik turun, sehingga BI menjaga agar harga tersebut tidak terlalu tinggi. Asumsinya kalau suplai (komoditas pangan) itu ada maka harganya bisa menurun.

Sebanyak 33 calon founder startup gali solusi digital farming di Manado. Apa saja solusinya simak penjelasan para ahlinya 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News