Para Dokter Mogok Kerja, Direktur RSUD Mengundurkan Diri

Para Dokter Mogok Kerja, Direktur RSUD Mengundurkan Diri
Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Foto: dokumen JPNN

Gunawan menyebutkan, menjadi direktur rumah sakit kadang membatasi ruang geraknya berbuat lebih untuk masyarakat. Pernah suatu ketika, dia tak bisa penuhi memberikan pembinaan bagi bidan-bidan di Natuna juga Anambas, karena ia tak bisa meninggalkan tugasnya sebagai Direktur RSUD Embung Fatimah.

"Saya berikan pelayanan untuk masyarakat, pengetahuan bagi bidan-bidan lebih perlu bagi saya. Bidan kalau diperkuat ilmunya, harapannya lebih menekan angka kematian ibu dan anak," imbuhnya.

Gunawan tak menampik, jika fokus ke profesinya bukanlah satu-satunya alasan untuk mundur. Sebab, saat ditanya apakah ada kaitannya dengan kasus demo tuntut tunjangan jasa medik oleh dokter beberapa waktu lalu, Gunawan mengiyakan, tapi enggan berkomentar banyak.

"(Terkait) itu sebagian ada, saya lebih konsentrasi pada profesi saya, mungkin beri kesempatan yang lebih pada yang lain untuk lebih berkonsentrasi penuh menjadi direktur," jelasnya.

Sementara itu, Didi yang dikonfirmasi terpisah mengaku belum mendapat surat terkait penunjukannya sebagai Plt Direktur RSUD Embung Fatimah. Namun demikian, ia mengaku siap jika benar wali kota memberikan kepercayaan tersebut padanya. "Ini perintah atasan, saya sih siap-siap saja," ujarnya.

Menurutnya, merangkap jabatan bukan berat bagi dirinya. Apalagi ia pernah mejabat Direktur RSUD Kepri. "Insha Allah nggak berat, ini kan sementara juga sebelum ada pengganti permanen (tetap) direktur nanti," pungkasnya.(jpg)


Dokter Gunawan Budi Santoso hanya bertahan lima bulan menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News