Para Gubernur Ingatkan Harga Tiket Pesawat Mahal Jangan Disepelekan
jpnn.com, PADANG - Mahalnya harga tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan sejumlah maskapai penerbangan sejak awal tahun lalu telah dikeluhkan masyarakat dan pemda.
Persoalan tersebut juga dikeluhkan para gubernur dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang berlangsung di Hotel Grand Inna Padang, Rabu (20/2) malam.
Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, maka bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
"Mahalnya harga tiket pesawat membuat kami yang di daerah ini sangat terpukul. Di provinsi kami, Sulawesi Tengah, harga tiket kelas ekonomi saja rute Palu ke Jakarta, mencapai Rp 2,5 juta," ungkap Longki Djanggola yang baru saja terpilih menjadi Ketua Umum APPSI menggantikan mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
BACA JUGA: Tiket Pesawat Mahal, Liburan ke Luar Negeri Lebih Murah
Menurut Longki, polemik harga tiket pesawat ini mesti menjadi perhatian serius semua pihak, khususnya pemerintah. Oleh sebab itu, melalu Rakernas APPSI ini diharapkannya pemerintah bersama seluruh pemda bisa mencarikan solusi konkret yang bisa dieksekusi dalam waktu dekat.
Selain harga tiket pesawat dan bagasi berbayar, kata Longki, ada berbagai hal yang perlu dibahas dalam Rakernas APPSI ini.
BACA JUGA: Berita Terbaru soal Dampak Tiket Pesawat Mahal dan Bagasi Berbayar
Para gubernur yang tergabung dalam APPSI menilai, jika harga tiket pesawat mahal dibiarkan, maka akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah.
- 27 Tahun Berkiprah, BSN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- SRC & BRI Dukung UMKM jadi Pendorong Pertumbuhan Berkelanjutan
- BRI Microfinance Outlook 2024, Jokowi Apresiasi Peran BRI Memberdayakan UMKM
- Pembangunan Ekonomi Tabanan Melejit Di Bawah Kepemimpinan Bupati Sanjaya
- Sinergi Pemerintah, KEK Kendal, dan Lembaga Pendidikan dalam Pengembangan SDM
- Pacu Pemerataan Pembangunan, Bank Mandiri Kucurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun