Parah, Pelajar Disediakan Kamar Khusus Untuk Konsumsi Sabu

Parah, Pelajar Disediakan Kamar Khusus Untuk Konsumsi Sabu
Kepala BNN Kepri Ricard Nainggolan (tengah) saat ekspos perkara di Kantor BNNP Kepri di Nongsa, Selasa (17/4). F. Cecep Mulyana/Batam Pos

Tempat tinggal A, sudah biasa menjadi tempat kumpulnya pemuda-pemuda dari berbagai tempat.

Tiap malam, rumah itu selalu ramai dikunjungi. Selain menjual sabu, A juga memiliki beberapa kos-kosan.

Biasanya, A menjalankan praktiknya saat istrinya sedang tak berada di rumah. A menyediakan satu kamar khusus untuk para pemuda itu untuk mengonsumsi sabu-sabu.

Ricard menuturkan dari sembilan anak yang diamankan, sebagian besar putus sekolah. "Namun ada beberapa sedang menempuh sekolah paket," ucapnya.

Saat ini, kata Ricard, remaja itu telah mereka amankan. Dari hasil tes dilakukan BNNP Kepri, semuanya positif menggunakan sabu.

Mantan Kepala BNNP Maluku Utara itu mengatakan peredaran sabu-sabu tak hanya merasuk ke golongan pekerja, tapi juga pelajar. Dari survei di dapat BNNP Kepri, dari 3,3 juta pengguna aktif di Indonesia, sebanyak 24 persen dari golongan pelajar.

"Hal yang sama di Kepri, sekitar 20 persenan dari 26.540 orang pengguna aktif di Kepri berasal dari pelajar, mahasiswa, remaja-remaja usia belasan tahun," ungkapnya.

Penangulangan narkoba ini tak bisa sepenuhnya diserahkan ke BNNP Kepri atau kepolisian.

Seorang bandar narkoba kelas teri berinisial A menjadikan rumahnya sebagai kedai narkoba jenis sabu-sabu. Di sana mereka menyediakan sabu-sabu yang siap pakai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News