Pariaman dan Skandal Kemaritiman Paling Heboh Abad 16

Pariaman dan Skandal Kemaritiman Paling Heboh Abad 16
Sunset di laut Pariaman, Sumatera Barat, awal September 2016. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Awak Portugis mulai mendirikan pemukiman di sekitar pantai. Gara-gara merasa aman layaknya berada di Lisbon, seiring waktu mereka yang mulai mengabaikan pengawasan dan pertahanan, demikian disadari Henrique. 

17 April 1561…

Henrique tak menceritakan pangkal balanya. Tapi, hari itu, saat fajar baru saja menyingsing, hujan turun deras. Ribuan orang setempat tiba-tiba menyerbu sambil memekik keras. 

"Karena menemukan kami semua dalam keadaan tidur dan benar-benar tanpa persiapan, mereka membunuh banyak orang kami sebelum kami sendiri sempat menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi."

Yang selamat berhamburan lari ke kapal. Sebagian besar dalam keadaan luka parah. 

Membalas pekikan para penyerang, sembari mencari selah untuk meloloskan diri lari ke kapal, pelaut-pelaut Portugis itu bertarung seraya berteriak, "santiago!..santiago!" 

Santiago, menurut sejarawan Anthony Reid, adalah pelindung Portugis dalam perang salib. 

Henrique Dias seorang ahli obat-obatan yang membuat catatan ini, bersama awak Portugis yang selamat, buru-buru angkat sauh. Kapal Sao Paolo pun berlayar. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News