Parpol Islam Anjlok karena Minim Tokoh
Sabtu, 08 Januari 2011 – 08:49 WIB

Parpol Islam Anjlok karena Minim Tokoh
JAKARTA - Beberapa hasil survei belakangan masih menempatkan tokoh-tokoh parpol Islam di urutan buncit untuk tingkat keterpilihan menjadi presiden 2014. Ini diakui memang tak lepas dari minimnya tokoh dari kalangan parpol Islam yang dikenal oleh publik. Lepas dari semua ini, ungkapnya, kendala lain harus diakui parpol Islam juga minim pendanaan. Terlebih, parpol yang mengandalkan ideologi dihadapkan pada sikap pragmatisme masyarakat. Menurut dia, dengan tingkat pragamatisme public yang makin tinggi belakangan ini, mayoritas pendanaan parpol Islam justru makin tidak sebanding. “Dalam belanja iklan politik maupun kampanye, parpol Islam kalah dibanding partai nasionalis,” urainya.
“Harus kita akui bahwa dari kalangan parpol Islam belum ada tokoh yang kuat. Itu bisa dilihat dari publikasi media yang masih lebih banyak menempatkan tokoh-tokoh nasionalis. Meskipun secara kualitas tokoh-tokoh parpol Islam sebenarnya tidak kalah,” kata politisi PPP Romahurmuzy saat Seminar Mahasiswa bertema “Masa Depan Politik Islam dan Islam Politik di Indonesia” yang digelar Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) dan BEM FISIP UIN Syarif Hidayataullah, kemarin (7/1).
Baca Juga:
Menurut Romi –sapaan Romahurmuzy–, fakta bahwa parpol Islam masih kekurangan tokoh inilah yang seringkali menjadi kendala untuk mengikat hati pemilih. Anggota Komisi VII DPR ini menilai, selama ini porsi pemberitaan tokoh-tokoh parpol Islam kalah jauh dibanding dengan tokoh-tokoh parpol nasionalis. Dengan kata lain tingkat kedikenalan tokoh parpol Islam masih di bawah rata-rata elite politik nasional.
Baca Juga:
JAKARTA - Beberapa hasil survei belakangan masih menempatkan tokoh-tokoh parpol Islam di urutan buncit untuk tingkat keterpilihan menjadi presiden
BERITA TERKAIT
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026