Parpol Pengusung Ganjar Mau Bertemu di Kantor Hary Tanoe, Jenderal Andika Akan Hadir

jpnn.com, JAKARTA - Partai-partai pengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 menggelar pertemuan konsolidasi pada Senin ini (17/7).
Persamuhan untuk memantapkan pemenangan Ganjar di pilpres mendatang itu dilaksanakan di iNews Tower, Jakarta Pusat.
Lokasi pertemuan itu merupakan kantor media milik Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo atau HT.
Perindo adalah parpol kelima yang ikut mendukung Ganjar di Pilpres 2024. Selain Perindo, parpol yang sudah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar ialah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Solidaritas Indonesia (PDI), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Namun, pertemuan konsolidasi itu tidak melibatkan PSI. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan pertemuan konsolidasi di iNews Tower tersebut beragendakan pelatihan juru kampanye atau jurkam tingkat nasional.
“Pelatihan jurkam diikuti oleh perwakilan PDI Perjuangan, PPP, Perindo, Hanura dan utusan sukarelawan pemenangan Ganjar Pranowo,” kata Hasto melalui layanan pesan.
Politikus kepercayaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menjelaskan pertemuan konsolidasi parpol dan sukarelawan pendukung Ganjar tersebut juga untuk membangun militasi pemenangan, membahas peta politik, dan strategi komunikasi yang efektif, termasuk memetakan segmentasi pemilih.
“Tentu saja membahas strategi pemenangannya,” imbuh Hasto.
Partai-partai pengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 menggelar pertemuan konsolidasi pada Senin ini (17/7), untuk menggembleng para jurkam.
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial