Pasar Ritel Tembus Rp.115 Triliun

Pasar Ritel Tembus Rp.115 Triliun
Pasar Ritel Tembus Rp.115 Triliun
JAKARTA - Hingga akhir 2010, pertumbuhan produk ritel modern akan menembus angka penjualan Rp115 triliun dengan asumsi pertumbuhan  10-15 persen. Ini berarti, penjualan produk ritel kemasan mulai pulih sejak terkena imbas lesunya perekonomian dunia 2009 lalu. Direktur Jasa Ritel Nielsen Indonesia Yongky Susilo menjelaskan, hingga April 2010, pertumbuhan ritel modern untuk 56 produk kemasan telah rebound dengan pertumbuhan sembilan persen, dibandingkan pertumbuhan 2009 yang hanya mencapai lima persen.

Jumlah total belanja ritel produk selama 2009 mencapai Rp99,6 triliun. Sedangkan hingga Mei 2010, jumlah belanja ritel kemasan tertentu mencapai Rp44,6 triliun. Pada kuartal III 2010, jumlah pembelian akan meningkat tajam karena termasuk di dalamnya waktu khusus seperti Lebaran. Beberapa komoditas yang termasuk dalam survei di antaranya produk susu kemasan, biskuit, margarin, mi instan, minyak goreng, dan personal care.

Kendati pertumbuhan ritel naik cukup signifikan, namun pertumbuhannya masih kalah jauh dengan pertumbuhan sektor industri sekunder lainnya, seperti motor, mobil, dan elektronik. ’’Pertumbuhan penjualan barang elektronik ini naik masing-masing 31 persen, 73 persen dan 30 persen. Berarti, sektor usaha mulai kembali bergerak yang didorong optimisme pengusaha dan masyarakat akan kondisi perekonomian Indonesia yang membaik,’’ ujarnya di kantornya Gedung Mayapada Sudirman, Jakarta.

Optimisme konsumen dan pengusaha juga didukung kondisi ekonomi yang membaik seperti cadangan devisa yang mencapai titik tertinggi USD78 miliar, inflasi dan tingkat pengangguran rendah, serta nilai tukar yang stabil. ’’Namun ada kendala yang akan menghalangi pertumbuhan sektor konsumen. Yang paling utama adalah ketimpangan antara produksi energi (listrik) dibandingkan konsumsi listrik,’’ tukasnya.

 

JAKARTA - Hingga akhir 2010, pertumbuhan produk ritel modern akan menembus angka penjualan Rp115 triliun dengan asumsi pertumbuhan  10-15 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News