Pasar Saham Terkoreksi, Investor Masih Aman
Rabu, 22 Desember 2010 – 12:08 WIB
Perilaku profit taking sendiri, kata Difi, juga terindikasi pada terdapatnya koreksi harga di pasar SUN, yang selama pekan laporan secara rata-rata cenderung melemah 260 bps (minggu sebelumnya menguat 40 bps). "Dengan memperhitungkan outstanding SUN yang memiliki perbankan untuk jenis trading (Rp 13,7 triliun), maka penurunan harga rata-rata mingguan SUN tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi perbankan sebesar Rp 0,36 triliun," ungkapnya.
Baca Juga:
Difi menambahkan, secara kumulatif, sejak awal November 2010 harga rata-rata mingguan SUN telah turun sebesar 5,05 persen, sehingga menimbulkan potensi kerugian secara akumulasi bagi perbankan sebesar Rp 0,69 triliun. Sementara, meningkatnya aksi profit taking investor menjelang akhir tahun, juga tercermin dari volatilitas harga yang meningkat, di mana VaR harga SUN naik dari 0,613 persen menjadi 0,684 persen. (afz/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah harus mulai berhati-hati dalam menyikapi pasar. Pasalnya, pada periode 13-17 Desember 2010, Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Menko Airlangga Sampaikan 3 Isu Penting Saat Berbicara di OECD
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif