Pasca Tawuran, Dua SMK Islah

Pasca Tawuran, Dua SMK Islah
Pasca Tawuran, Dua SMK Islah
SLAWI - Pasca tawuran siswa sekolah kejuruan yakni SMKN 2 Slawi dan SMK Islamiyah Adiwerna, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Tegal mengambil langkah sigap. Dindikpora segera mempertemukan kedua kepala sekolah dan jajaran guru untuk adanya islah. Pertemuan yang dipimpin langsung Kepala Dindikpora Pemkab Tegal, Drs Edy Pramono, dilaksanakan di ruangannya, Jumat (5/10). Selain kedua kepala sekolah, pertemuan juga dihadiri Plt Kabid Dikmen, H Suratmo SPd MPd, Sekretaris Dindikpora, Drs H Edi Budiyanto MPd dan Pengawas SMK, Agus Angkat.

Mengawali perbincangan, kepala SMKN 2 Slawi, Parjana mengakui bahwa tawuran antar kedua sekolah tersebut sudah tradisi sejak lama. Bahkan dalam setahun ini, kedua sekolah sudah tiga kali melakukan tawuran. Untuk itu, pihaknya meminta agar tradisi tersebut dapat dicegah dari sekarang. Secara internal sekolah, pihaknya sudah berupaya dengan memberikan sanksi tegas terhadap siswanya yang beranjak tawuran. Selain itu, pihaknya juga telah memberikan pendidikan agama yang melebihi dari batas waktu. 

"Setiap pulang sekolah, kami sengaja tidak dibarengkan dengan SMK Islamiyah. Tujuannya agar mereka tidak bertemu di jalan dan tawuran," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMK Islamiyah Adiwerna, H Bambang Riyanto menuturkan, dalam setahun ini sebanyak 12 siswanya dikeluarkan karena ikut tawuran dan bolos sekolah. Upaya menghapus kebiasaan tawuran dua sekolah itu harus dilakukan secara bersama. ”Kami juga melakukan pengawasan di dunia maya melalui facebook. Biasanya, mereka saling menantang lewat internet,” katanya.

SLAWI - Pasca tawuran siswa sekolah kejuruan yakni SMKN 2 Slawi dan SMK Islamiyah Adiwerna, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News