Pastikan Akan Naikkan Harga Elpiji Bersubsidi
Senin, 23 Agustus 2010 – 07:01 WIB

Pastikan Akan Naikkan Harga Elpiji Bersubsidi
BOGOR - Rapat membahas kenaikan harga elpiji tabung 3 kilogram masih belum juga dituntaskan Kantor Menko Kesra dan Kantor Wakil Presiden. Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memberi kepastian akan menaikkan harga gas elpiji bersubsidi tersebut untuk menghindari pengoplosan akibat perbedaan harga dengan tabung 12 kilogram. Pengoplosan gas berakibat pada rusaknya tabung. SBY meminta masyarakat memahami duduk masalah dari maraknya ledakan tabung gas yang menimbulkan banyak korban itu. Pemerintah juga berjanji akan menuntaskan permasalahan tersebut.
Presiden menjamin meskipun ada "penyesuaian" harga, rakyat kecil akan tetap diberikan kompensasi. "Kalau itu oplos mengopolos, kita carikan solusinya. Tentu ada penyesuaian harga yang tepat nanti, tanpa membebani rakyat kecil yang harus kita berikan bantuan dengan perubahan policy ini," kata SBY dalam buka puasa dengan pengurus dan kader Partai Demokrat di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, kemarin.
Harga gas tabung 3 kilogram di pasaran sekitar Rp 14 ribu. Sementara itu, harga gas tabung 12 kilogram Rp 75 ribu-Rp 76 ribu. Saat ini harga keekonomian gas elpiji adalah Rp 7.826 per kilogram. Pemerintah masih menghitung kenaikan harga yang tepat. Jika menggunakan harga keekonomian secara penuh, harga gas elpiji 3 kilogram bisa mencapai sekitar Rp 24 ribu.
Baca Juga:
BOGOR - Rapat membahas kenaikan harga elpiji tabung 3 kilogram masih belum juga dituntaskan Kantor Menko Kesra dan Kantor Wakil Presiden. Namun,
BERITA TERKAIT
- Watsons 5.5 Ultimate Sale, Diskon 70% Hingga Ekstra Voucer
- Holding BUMN Danareksa Dorong TPK Batu Ampar Menjadi Hub Regional
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- GPFE 2025 Fasilitasi Kolaborasi Pemerintah dan Penyedia Produk Ber-TKDN
- Harga Emas Antam Hari Ini 5 Mei Naik Tipis, Jadi Sebegini Per Gram
- Deretan Perusahaan Ini Raih Penghargaan Top Corporate Social Responsibility of The Year 2025