Pasukan NATO Siaga, Rusia Merasa Difitnah

Pasukan NATO Siaga, Rusia Merasa Difitnah
Seorang tentara Ukraina berjalan di posisi tempur dekat garis pemisahan dari pemberontak yang didukung Rusia di dekat Horlivka di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Januari 2022. Foto: ANTARA/Reyuters/Anna Kudriavtseva/as

"Termasuk persiapan untuk membuat Rusia menanggung konsekuensi berat dan membayar mahal atas tindakan-tindakannya serta untuk memperkuat keamanan di NATO sisi timur."

Menyambut baik serangkaian pengerahan pasukan oleh negara anggota dalam beberapa hari belakangan ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi tersebut akan mengambil "segala langkah yang diperlukan.

"Kami akan selalu menangani setiap kerusakan lingkungan keamanan kami, termasuk dengan memperkuat pertahanan kami secara bersama," kata Stoltenberg melalui pernyataan.

Sementara itu ketika berbicara pada konferensi pers, Stoltenberg mengatakan bahwa peningkatan kekuatan NATO di wilayah negara-negara anggotanya di bagian timur juga akan dilakukan dengan mengerahkan gugus-gugus tempur di sisi tenggara aliansi tersebut.

Sejauh ini, NATO memiliki sekitar 4.000 tentara dari batalion multinasional di Estonia, Lithuania, Latvia, dan Polandia. Pasukan itu diperlengkapi dengan tank-tank, alat pertahanan udara, serta unit intelijen dan unit pengawasan.

Para pejabat AS mengatakan Dephan AS sedang menyelesaikan langkah untuk mengidentifikasi unit-unit spesifik yang bisa dikerahkan ke NATO sisi timur.

Salah satu pejabat tersebut mengatakan jumlah tentara yang akan dikirimkan ke kawasan itu bisa mencapai 5.000 orang.

Seorang diplomat negara anggota NATO mengungkapkan bahwa Washington sedang memindahkan pasukan di Eropa barat ke Eropa timur secara bertahap dalam beberapa pekan mendatang.

Sejauh ini, NATO memiliki sekitar 4.000 tentara dari batalion multinasional di Estonia, Lithuania, Latvia, dan Polandia

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News