Patriot Bercincin

Oleh Dahlan Iskan

 Patriot Bercincin
Dahlan Iskan.

Hanya saja Inggris bingung: apakah merdeka sebagai satu negara atau merdeka menjadi dua negara. Mahatma Gandhi terus berjuang untuk merdeka sebagai satu negara.

Namun,  pemimpin masyarakat Islam India, Ali Jinnah, terus mendesak Inggris: merdeka dua negara. Hindu (India) dan Islam (Pakistan).

Kedua masyarakat itu memang sering terlibat konflik. Saat itu. Jinnah merasa konflik akan selesai kalau berpisah saja.

Gandhi sangat sedih kalau harus berpisah. Ia terus berjuang untuk tetap bersama. Sampai ia pun rela kalau negara itu punya nama baru: Hindustan.

Kesan di kalangan Hindu Gandhi terlalu mengalah. Terlalu pro-Islam. Orang seperti Godse termasuk yang marah pada Gandhi. Justru Godse menilai Gandhi menjadi orang sombong dengan kesuciannya.

Saya baca berkali-kali 'pidato' Godse di depan hakim. Sebagai pidato, isinya sangat bagus. Wajar kalau kaum nasionalis-religius di India sangat mendukung isi pidatonya. Yang sangat heroik bagi nasionalisme India. Yang sangat fanatik dari kacamata agama.

Kalau saja saya orang Hindu di India mungkin saja saya akan sangat terbakar oleh pidatonya itu.

Untuk membunuh Gandhi itu Godse menggambarkan diri sebagai Arjuna. Yang sampai harus membunuh orang suci seperti Bhishma. Lantaran Bhishma melindungi Kurawa.

Pemilu di India berlangsung tujuh minggu. Akan terlalu lelah kalau pencoblosannya serentak dalam satu hari. Bisa-bisa ribuan KPPS yang meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News