Paviliun Indonesia COP-26 UNFCCC Tunjukan Aksi Iklim Indonesia pada Dunia

Paviliun Indonesia COP-26 UNFCCC Tunjukan Aksi Iklim Indonesia pada Dunia
Paviliun Indonesia di COP-26 UNFCCC. Foto: dok KLHK

Efeknya telah mempengaruhi aspek perekonomian dan kesehatan dari masyarakat di seluruh dunia.

Perubahan pola cuaca hingga terjadinya cuaca ekstrem yang memicu bencana alam dan wabah penyakit, telah nyata terlihat akhir-akhir ini.

"Tanpa tindakan, peningkatan suhu permukaan rata-rata dunia akan melampaui 3 derajat celcius abad ini. Orang-orang termiskin dan paling rentan yang paling terpengaruh," imbuhnya.

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo ketika berbicara dalam KTT G20 sesi II dengan topik perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu, 31 Oktober 2021.

Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi menyatakan jika penanganan perubahan iklim harus diletakkan dalam kerangka besar pembangunan berkelanjutan.

Penanganan perubahan iklim harus bergerak maju seiring dengan penanganan berbagai tantangan global lainnya seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target SDGs.

Indonesia juga menekankan agar upaya penanganan perubahan iklim harus ditunjukkan melalui contoh nyata.

Indonesia telah membuktikan komitmen nyatanya dalam pengendalian perubahan iklim. Sebagai salah satu pemilik hutan tropis terbesar di dunia, Indonesia telah menunjukkan kepada dunia bisa menekan angka deforestasi ke titik terendah dalam 20 tahun terakhir.

Paviliun Indonesia pada gelaran COP-26 kali ini mengambil tema 'Leading Climate Actions Together: Indonesia FOLU Net Sink 2030'.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News