PB PGRI Tegas Menolak Siswa Masuk Sekolah saat COVID-19 Belum Sirna

"Sebagai guru, orang tua siswa, penyambung aspirasi guru dan pemerhati pendidikan, saya tetap berkesimpulan memudikkan anak ke sekolah saat wabah masih belum selesai adalah spekulasi. Bila orang dewasa disarankan kembali produktif, bekerja dan beraktivitas dengan tetap menggunakan prosedur protokeler kesehatan, tidaklah mengapa," tuturnya.
Orang dewasa, lanjut Dudung, punya tanggung jawab mencari nafkah dan punya pemahaman yang baik dalam menjaga kesehatan.
Anak didik, tentu tak secerdas orang dewasa. Namanya juga anak.
Dia memaparkan, di saat wabah belum usai maka rumah tetap sebagai benteng pertahanan anak.
Ada pepatah esktrim yang mengatakan bila sebuah bangsa generasi mudanya binasa, siapa yang akan melanjutkan? Nilai anak adalah nilai masa depan bangsa.
"Buat anak sebagai calon penerus bangsa, jangan spekulasi. Harus hati-hati dan dihitung cermat berdasarkan data keamanan yang tidak debatable. Anak bukan objek percobaan, melainkan subjek yang harus dilindungi," tegasnya. (esy/jpnn)
PB PGRI secara tegas menyatakan menolak jika siswa harus kembali bersekolah saat pendemi COVID-19 belum benar-benar sirna.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Silakan Sebutan Tunjangan Profesi Guru Diganti, tetapi Jangan Dihapus
- 5 Berita Terpopuler: ASN & Honorer Mendukung Tata Kelola Guru Diambil Pusat, Ketum PGRI Memohon kepada Mendikdasmen
- Ketum PGRI: Tolong, Pak Mendikdasmen, Tunjangan Profesi Guru Tetap Ada di RUU Sisdiknas
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya