PBB Sebut Postur RAPBN Halusinasi Pemerintah
jpnn.com - JAKARTA - Partai Bulan Bintang (PBB) menyoroti pastur RAPBN 2016 yang diajukan pemerintah. Partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra itu menilai postur APBN tidak realistis.
"Bukan hanya tak realistis, tapi RAPBN yang diajukan oleh pemerintah lebih tepat disebut sebagai halusinasi," tegas Jamaluddin Karim, Ketua Harian DPP Partai Bulan Bintang, di Jakarta, Senin (26/10).
Hal itu disampaikan Jamal di sela-sela Konferensi Press Setahun Pemerintahan Jokowi-JK di Markas Besar DPP Partai Bulan Bintang.
Lebih jauh Jamal menyebut bahwa postur RAPBN berkecenderungan pada peningkatan Utang Luar Negeri yang pada saatnya justru menjadi beban bagi rakyat.
"Peningkatan penerimaan pajak dengan kondisi tingkat kemiskinan yang tinggi dengan mematok rupiah di level lebih dari 13.000 justru akan meningkatkan utang luar negeri yang pada gilirannya menjadi beban rakyat," tandas Jamal.
Namun, Jamal menegaskan bahwa penolakan terhadap RAPBN Pemerintah murni domain DPR RI. Karenanya sangat tergantung pada sikap fraksi-fraksi yang ada di DPR khususnya dari kubu Koalisi Merah Putih (KMP).
"Apakah Pak Prabowo, Aburizal Bakrie dan Fraksi PKS mampu menangkap postur RAPBN dan berani bersikap realistis yaitu menolak RAPBN, hal itu persoalan lain," tegas Jamal.
Dalam kesempatan terpisah sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra menyebut bahwa seandainya DPR menolak RAPBN yang diajukan oleh Penerintah, hal itu merupakan bentuk dari mosi tidak percaya Dewan kepada Pemerintah.
JAKARTA - Partai Bulan Bintang (PBB) menyoroti pastur RAPBN 2016 yang diajukan pemerintah. Partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra itu menilai postur
- PIS Sukses Tekan Emisi Karbon 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Bea Cukai Tanjung Priok Layani Ratusan Importir dan Eksportir Berstatus Mitra Utama
- Rasio Kredit Berisiko LB Bank Turun di Bawah 35 Persen, Ini Penyebabnya
- Mudik Lebaran 2024, Tol Trans Sumatera Dilintasi 2,1 Juta Kendaraan
- Cerita AO PNM dari Tanah Mataram, Tangguh jadi 'Kartini' Keluarga