PBHI Sebut Jokowi Konsisten Lakukan Kecurangan Pemilu untuk Gibran

"Dari kasus-kasus yang kita kumpulkan baik sebelum dan selama masa kampanye. Saya berani mengatakan karena berdasarkan kasus yang kita kumpulkan. Mayoritas ketidaknetralan kecurangan pemilu menguntungkan paslon 02, Prabowo-Gibran. Itu kasus yang kita kumpulkan. Secara langsung atau tidak langsung, secara terbuka atau terselubung," kata Gufron.
Dia memerinci kasus kecurangan pemilu yang menguntungkan kandidat pasangan 02. Misalnya, pembangunan sumur bor air di sejumlah wilayah di Indonesia. Menurut Gufron, kegiatan itu menggunakan anggaran kementerian pertahanan yang dijalankan melalui Universitas Pertahanan.
"Di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, NTB, dan di wilayah lain. Itu jelas anggaran kementerian pertahanan. Proyek dijalankan Universitas Pertahanan," kata Gufron.
Dugaan kecurangan diperparah pernyataan Prabowo dalam kegiatan-kegiatan itu. Meski tak jelas soal kampanye, tetapi Prabowo jelas-jelas meminta dukungan.
"Dalam peresmian ada statement-statement yang akhirnya meminta dukungan. 'Saya tidak berkampanye, tetapi boleh dong kalau minta dalam hati'," kata Gufron menirukan ucapan Prabowo.
Selain itu, dugaan kecurangan lain juga disorot Gufron terkait pertemuan APDESI. Dalam pertemuan itu, Prabowo diundang sebagai Menhan. Termasuk, undangan Kementerian Agama untuk menghadiri workshop kemandirian pondok pesantren.
"Jadi, jabatannya sebagai Menteri Pertahanan menjadi ruang untuk memanfaatkan kegiatan-kegiatan kementerian lembaga untuk tujuan politik elektoral tadi," kata Gufron.
Selain itu, dia menyoroti Kasus BEM UI Melki Sadek Huang yang diintimidasi. Kemudian kasus babinsa di Jakut yang melakukan pendataan warga setelah Prabowo datang untuk satu program.
Masyarakat sipil menganggap Presiden Jokowi menunjukkan konsistensinya melakukan kecurangan untuk melanggengkan Gibran di Pilpres 2024.
- Letjen Kunto Anak Pak Try Batal Dimutasi, Ini yang Terjadi
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu