PDAM Keluhkan Mahalnya Listrik
Senin, 22 Februari 2010 – 16:49 WIB
JAKARTA- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengeluhkan mahalnya tarif listrik yang dibebankan sebagai pelanggan jenis industri. Dengan jenis tarif tersebut, biaya operasional semakin tinggi dan menyebabkan PDAM merugi. Menurutnya, selama ini masih banyak perusahaan PDAM yang menerapkan tarif kepada pelanggannya di bawah dasar biaya produksi. Tarif tertinggi untuk PDAM, adalah di Jakarta yang mencapai Rp7 ribu per liter/kubik. Sedangkan banyak daerah yang masih menggunakan Rp3.500.
Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Syaiful mengatakan listrik menjadi sumber operasional utama PDAM. Karena itu, Perpamsi meminta regulasi kepada pemerintah dan DPR RI karena sektor usaha PDAM untuk memenuhi air minum rakyat.
Baca Juga:
"Selama ini memang PDAM dikenakan tarif jenis industri dari PLN, itu membuat ongkos tinggi. Kami berharap bisa diubah seperti tarif normal atau di atas normal sedikit," kata Syaiful saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Senin (22/2).
Baca Juga:
JAKARTA- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengeluhkan mahalnya tarif listrik yang dibebankan sebagai pelanggan jenis industri. Dengan jenis tarif
BERITA TERKAIT
- Pra-Penjualan LPKR Mencapai Rp 1,5 Triliun di Kuartal I/2024
- Buka Peluang Pasar untuk UMKM di Luar Negeri, Bea Cukai Gelar Business Matching
- Kedekatan Erzaldi Rosman & Probowo Diharapkan jadi Angin Segar untuk Sektor Pertanian
- Coros Meluncurkan Vertix 2S di Indonesia, Cek Spesifikasi dan Harganya
- TDN Dinilai Sukses Picu Daya Beli Masyarakat
- Astra Auto Digital SEVA Berbagi Tip Membeli Mobil buat Sahabat Roda Dua