PDI Perjuangan Ingin Perkuat Jogjakarta sebagai Pusat Kebudayaan

PDI Perjuangan Ingin Perkuat Jogjakarta sebagai Pusat Kebudayaan
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JOGJAKARTA - PDI Perjuangan tidak hanya fokus ke Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 semata. Di semua daerah yang menggelar pemilihan kepala daerah, partai berlambang banteng moncong putih ini memberi perhatian yang sama.

Termasuk juga, Pilkada Kota Jogjakarta. Bagi partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini, Jogjakarta ditempatkan sebagai ritual dan sumber kebudayaan.

"Jogyakarta merupakan bauran sempurna sebagai kota revolusi, kota kebudayaan, pendidikan, dan pusat pengembangan kebudayaan Jawa yang mengedepankan nilai-nilai kultural penuh dengan kreativitas, dan daya cipta,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, saat menghadiri Rapat Kerja Daerah DPD PDIP Jogjakarta, Minggu (2/10).
 
Di Pilkada Jogjakarta yang digelar Februari 2017 nanti, PDI Perjuangan mengusung pasangan Imam Priyono dan Ahmad Fadli.

“Melihat Jogja haruslah dalam perspektif kebudayaan. Kenyataan Jogja sebagai sumber kebudayaan inilah yang akan diperjuangkan pasangan Imam Priyono dan Ahmad Fadli yang diusung PDI Perjuangan di pilkada Jogjakarta," papar Hasto.
 
Pria berkacamata yang gemar mendengar alunan musik perjuangan ini menjelaskan, pesan kebudayaan itu secara khusus disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ketika memberikan arahan tentang Pilkada Kota Jogyakarta bagi pasangan Imam-Fadli.
 
"Dalam tradisi kebudayaan yang mencerminkan bagaimana Pancasila hidup mengakar dalam keseharian masyarakat Jogja yang dikenal sangat toleran, dan bergotong royong, maka pasangan Imam-Fadli harus mampu menggelorakan Jogja sebagai pusat kebudayaan dan sekaligus kota yang merekam jejak sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa. Bahkan saya sendiri lahir di Jogja, karena itulah kembangkan seluruh perspektif kebudayaan di kota pendidikan tersebut,” pesan Megawati sebagaimana ditirukan oleh Hasto.

Upaya menjadikan Jogyakarta sebagai sumber kebudayaan harus memperhatikan aspek kontinuitas dan kreativitas budaya.
 
"Jogyakarta harus penuh dengan ruang publik dengan taman-taman kota yang indah, penataan rumah-rumah penduduk dengan keseluruhan nuansa kebudayaan Jawa, ruang ekspresi kebudayaan, dan museum-museum yang mempertemukan gambaran masa lalu, masa kini dan masa depan," Sekjen PDIP ini.

Hasto sendiri menegaskan komitmen PDI Perjuangan untuk menjadikan kota Jogja berdiri kokoh menjadi kota yang berkepribadian.
 
"Garis imajiner Gunung Merapi, Tugu, Kraton, dan Laut Selatan dengan nilai sangkan paraning dumadi, kosmologi Jawa empat papat lima pancer dan lain-lain, akan menjadi dasar penataan tata ruang Jogja," ucap Hasto. (adk/jpnn)


JOGJAKARTA - PDI Perjuangan tidak hanya fokus ke Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 semata. Di semua daerah yang menggelar pemilihan kepala daerah,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News