PDIP Anggap Mata Pelajaran Sejarah Sangat Penting, Haram Disunat

PDIP Anggap Mata Pelajaran Sejarah Sangat Penting, Haram Disunat
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan menilai mata pelajaran sejarah sangat penting untuk kemajuan sebuah bangsa. Hal ini disampaikam Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi adanya isu penghapusan mata pelajaran sejarah dalam kurikulum sekolah.

"PDI Perjuangan monolak keras berbagai bentuk pragmatisme pendidikan, termasuk menghilangkan mata pelajaran sejarah dari kurikulum SMA dan SMK. Mendikbud Nadiem Makarim tidak paham bagaimana api perjuangan kemerdekaan bangsa lahir atas pemahaman sejarah, dan kemudian memunculkan kesadaran kritis untuk melawan penjajahan, melawan kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme," kata Hasto dalam keterangan yang diterima, Minggu (20/9).

Hasto melanjutkan, sejarah itu menceritakan tentang peradaban suatu bangsa. Sejarah mempertemukan masa lalu, mengambil nilai, cita-cita dan akar kebudayaan suatu bangsa dari masa lalu, dirangkai dengan kondisi saat ini. Menurut dia, hal itu akan membangkitkan cita-cita masa depan sebagai satu benang merah sejarah peradaban bangsa.

“Bung Karno dalam pembuangan di NTT dan Bengkulu, paling gemar mengajar sejarah. Sejarah yang membangun cita-cita kemerdekaan, sejarah yang mengangkat akar nusantara sebagai bangsa besar yang mewarnai peradaban dunia," jelas Hasto.

Karena itu, Hasto mengingatkan pentingnya kesadaran yang kuat tentang makna sejarah. Sebuah filsafat tentang museum juga mengajarkan bagaimana masyarakat ketika meninggalkan museum sejarah, tidak boleh kehilangan kisah di baliknya.

“Belajarlah dari para pendiri bangsa. Belajar ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat dan berbagai belahan dunia lainnya, tetapi membumikan setiap pengetahuan pada akar sejarah dan kebudayaan bangsa," jelas Hasto. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

DPP PDI Perjuangan menilai mata pelajaran sejarah sangat penting untuk kemajuan sebuah bangsa


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News