PDIP Berani Berseberangan dengan Jokowi, PKB Jadi Galau Lanjutkan Koalisi Perubahan?

PDIP Berani Berseberangan dengan Jokowi, PKB Jadi Galau Lanjutkan Koalisi Perubahan?
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang kini menjadi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Ekskutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menduga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang galau meski duet Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau AMIN telah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurut Sholeh, meski pasangan AMIN disambut dengan euforia dan gegap gempita, PKB sebagai salah satu partai pengusung duet tersebut justru tampak lesu.

Sholeh mengungkapkan dirinya memperoleh informasi dari sejumlah elite PKB bahwa partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu sedang mencermati friksi antara PDI Perjuangan dengan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Kasak-kusuk mengumpulkan data dan informasi lebih meyakinkan tentang sikap politik PDI Perjuangan terhadap Jokowi dan juga sebaliknya, respons istana atas Megawati," kata Sholeh dalam keterangannya, Jumat (19/10).

Politikus Partai Hanura itu menuturkan ada sejumlah hal yang bisa diperhatikan untuk memahami kegalauan PKB.

Sholeh menyebut langkah PKB menjadi bagian Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan merupakan perwujudan kawin paksa.

Alasannya, PKB yang mayoritas pendukungnya nahdiyin harus berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Disebut kawin paksa karena PKB yang berbasis NU mendoktrin kader-kadernya bahwa PKS adalah saudara sekeyakinan, tetapi lawan dalam politik," tuturnya.

Sholeh mengatakan meski pasangan AMIN disambut dengan euforia dan gegap gempita, PKB sebagai salah satu partai pengusung duet tersebut justru tampak lesu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News