PDIP Berkuasa, Kok Ulama Diperlakukan Mirip Era Orba?

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengomentari pembatasan ceramah terhadap Ustaz Abdul Somad. Politikus Gerindra itu mengatakan, pembatasan terhadap ulama yang hendak berceramah sudah mirip dengan kondisi era Orde Baru.
"Zaman ada Pangkopkamtib (Panglima komando operasi pemulihan keamanan dan ketertiban yang membatasi ceramah dan khotbah," ujarnya melalui pesan singkat yang diterima JawaPos.com, Minggu (31/12).
Dia menjelaskan, pada era itu ada berbagai pembatasan yang kuat dan represif. Hal itu hampir sama dialami Ustaz Abdul Somad belakangan ini.
"Dalilnya juga sama dan klise, merongrong ideologi negara Pancasila, UUD 1945 dan NKRI," tuturnya.
Lebih lanjut Sodik mengatakan, pembatasan terhadap ulama yang hendak berceramah merupakan bentuk kemunduran di era reformasi. Sebab, pembatasan itu bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM) dan kemerdekaan berpendapat.
Sodik justru melihat ada ironi dalam pembatasan terhadap ceramah ulama akhir-akhir ini. Di era Orde Baru, katanya, banyak umat Islam dan politikus PDI yang menjadi korban aksi represi penguasa.
Namun, justru saat PDI yang kini menjadi PDI Perjuangan berkuasa, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu justru mengulangi yang dilakukan penguasa Orba. "Ketika PDIP berkuasa mereka melakukan apa yang dikerjakan lawannya dulu. Indonesia berputar bahkan mundur ke belakang, bukan maju ke depan," pungkas Sodik.(dna/JPC)
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengomentari pembatasan ceramah terhadap Ustaz Abdul Somad yang seolah-olah mirip era pemerintahan Orde Baru.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina