Pedagang Sayur Meninggal, Pasar Kota Bojonegoro jadi Klaster Corona

Pedagang Sayur Meninggal, Pasar Kota Bojonegoro jadi Klaster Corona
Ilustrasi tes swab. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOJONEGORO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan perintah penutupan sementara Pasar Kota di Kabupaten Bojonegoro, setelah 86 pedagang di sana dinyatakan reaktif tertulari virus corona versi rapid test.

"Kemarin Forkopimda Bojonegoro memutuskan untuk menutup sementara pasar selama dua hari. Saya minta ditutup sementara tujuh hari agar ada waktu yang cukup untuk dilakukan sterilisasi," ujar Bu Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (8/5) malam.

Mantan Menteri Sosial itu menilai penutupan Pasar Kota Bojonegoro sementara terbilang cukup untuk dilakukan sterilisasi, salah satunya menggunakan cairan disinfektan.

"Sekalian nanti pasar dibuka kembali setelah hasil swab dari 86 pedagang yang rapid test-nya reaktif itu keluar," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso menyebut bahwa Pasar Kota Bojonegoro menjadi klaster atau penularan baru di wilayah setempat.

"Bermula dari seorang pedagang sayur di pasar itu yang setiap harinya pulang-pergi dari Surabaya ke Bojonegoro mengendarai sepeda motor. Hasil rapid test-nya reaktif. Sudah di-swab, tetapi hasilnya belum keluar dan beliau sekarang sudah meninggal dunia," katanya.

Selain itu, kata dia, seorang pedagang lainnya di Pasar Kota Bojonegoro jatuh sakit dengan hasil rapid test positif dan telah ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab, namun hasilnya juga belum keluar.

Dari dua kasus tersebut, kemudian dilakukan rapid test terhadap sebanyak 269 pedagang Pasar Kota Bojonegoro.

Khofifah Indar Parawansa memerintahkan penutupan Pasar Kota Bojonegoro selama tujuh hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News