Pedas! Politikus Golkar Anggap Tangisan Ahok Berarti...

Pedas! Politikus Golkar Anggap Tangisan Ahok Berarti...
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia memberikan penilaian terhadap tangisan Basuki T Purnama alias Ahok saat membacakan eksepsi sebagai terdakwa kasus dugaan penodaan agama Islam dalam sidang perdana di Pengadilan Jakarta Utara, Selasa (13/12) kemarin.

Doli mengatakan, peristiwa 'tangisan Ahok' itu bisa dilihat dalam dua situasi. Pertama, bila tangisan itu buatan dan dilakukan dengan penuh kepura-puraan, itu artinya Ahok melanjutkan kebiasaan membohongnya seperti yang sering dilakukannya selama ini.

"Atau, 'tangisan bombay' itu menunjukkan bahwa Ahok memang memiliki mental "inlander", di mana ke bawah menginjak, ke atas menjilat," kata Doli, Rabu (14/12).

Masyarakat Jakarta menurutnya pasti masih ingat bagaimana Ahok bersikap dan berperilaku kasar dan semena-mena terhadap rakyat biasa. Tetapi perilaku kasar itu sontak berubah 180 derajat ketika berhadapan dengan atasan atau pemegang kuasa, dalam hal ini hakim, menjadi tunduk, merendah, bahkan merengek-rengek.

"Jadi ini situasi 'pencitraan' yang ingin membangun kesan seakan Ahok dizalimi," jelasnya.

Situasi kedua, kata mantan Ketum AMPG tersebut, bila tangisan itu benar serius, mungkin Ahok memiliki penyimpangan kejiwaan. Hal itu menurutnya sungguh mengerikan ketika di dalam satu orang memiliki karakter yang kontras.

Menurut Doli, Ahok yang dikenal selama ini bengis, kejam, kasar, bergaya preman, dengan penuh makian. Tiba-tiba dia bisa berurai air mata dan cengeng. Dalam konteks ini, kata Doli, tentu Ahok sesungguhnya tak pantas memimpin, karena memiliki mental yang tidak stabil.

"Apalagi kalau kita dengar isi tanggapannya di persidangan masih juga ada kebohongan, berilusi dan mengundang konflik. Saya kira hakim harus benar-benar catat itu," tandasnya. (fat/jpnn)


JAKARTA - Politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia memberikan penilaian terhadap tangisan Basuki T Purnama alias Ahok saat membacakan eksepsi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News