Pegawai Rio Tinto Resmi Ditahan

Pegawai Rio Tinto Resmi Ditahan
BERMASALAH - Nama Rio Tinto, yang kini tengah bermasalah dengan pemerintah Cina terkait tuduhan pencurian berkas rahasia oleh beberapa pegawainya, tampak melintas di papan indeks Australian Stock Exchange, di Sydney, beberapa waktu lalu. Foto: AFP/Getty Images.
BEIJING - Empat orang pegawai perusahaan raksasa pertambangan, Rio Tinto, diberitakan telah resmi ditahan oleh aparat berwenang pemerintahan Cina. Sebagaimana dilaporkan kantor berita Xinhua, Selasa (11/8) waktu setempat, serta dirilis situs CNN, Rabu (12/8) pagi, mereka ditangkap atas tuduhan pelanggaran aturan rahasia perdagangan serta penyuapan.

Salah satu di antara keempat orang itu adalah Stern Hu, seorang warga Australia yang juga berasal dari Cina. Hu sebelumnya menjabat sebagai General Manager di kantor cabang Rio Tinto di Shanghai. Sementara tiga orang lainnya adalah warga Cina yang bekerja sebagai anak buahnya. Mereka ditahan pertama kali pada Juli lalu, karena dicurigai mencuri berkas-berkas rahasia negara Cina.

Seorang juru bicara pemerintah Australia sebelumnya sudah menyatakan bahwa pemerintahnya tak pernah menerima pemberitahuan mengenai penangkapan resmi atas keempat orang tersebut. Namun pihaknya juga sekaligus mendesak pemerintah Cina untuk menyelesaikan kasus ini secepat mungkin. Sementara pihak Rio Tinto sendiri mengaku terkejut dengan tuduhan itu, serta menganggap tak ada bukti yang bisa mendukung penyelidikan atas kasus ini.

Dari pihak Cina, sebuah lembaga semacam kejaksaaan agung justru telah menyampaikan pernyataan bahwa penyelidikan awal menunjukkan kalau keempat karyawan Rio Tinto tersebut memang bersalah. Seperti dilaporkan Xinhua pula, mereka disebutkan telah mengambil berkas-berkas rahasia khususnya dari lingkungan industri besi dan baja Cina melalui cara-cara ilegal serta terlibat aksi penyuapan.

BEIJING - Empat orang pegawai perusahaan raksasa pertambangan, Rio Tinto, diberitakan telah resmi ditahan oleh aparat berwenang pemerintahan Cina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News