Pelajar Meninggal di Atas Bukit Jamur

Pelajar Meninggal di Atas Bukit Jamur
Jenazah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Menurut Nanang, melihat tubuh korban yang kejang-kejang, saksi panik. Mereka melakukan pertolongan pertama kepada korban dengan memberi napas buatan.

Namun, tidak ada perubahan alias tak ada reaksi terhadap korban. Teman-temannya kemudian meminta pertolongan kepada warga.

Nanang menambahkan Jumat (22/6) sekitar pukul 00.45, Polres Bengkayang bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bengkayang menjemput korban di TKP. Korban dibawa ke RSUD Bengkayang untuk pemeriksaan medis.

Menurut Nanang, hasil pemeriksaan dokter dari RSUD Bengkayang menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, luka dan memar di bagian muka, perut sampai kaki, kepala belakang, punggung, bokong, ujung kaki korban.

"Korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara dari pihak medis bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban," katanya.

Jenazah korban disimpan di kamar mayat RSUD Bengkayang. Nanang menambahkan, kesimpulan penyebab kemayian korban belum diketahui dan harus dilakukan autopsi.

"Berdasarkan keterangan dari saksi atau rekan korban bahwa korban sebelumnya pernah mengatakan kalau korban lapar dan takut sakit maagnya kambuh," ungkapnya.

Atas kejadian ini polisi sudah meminta keterangan saksi, menghubungi keluarga korban, dan membuat surat permintaan visum et repertum. (boy/jpnn)


Tidak ditemukan tanda bekas kekerasan pada tubuh pelajar yang meninggal di atas Bukit Jamur.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News