Pelajaran Kuburan

Oleh Dahlan Iskan

Pelajaran Kuburan
Foto: disway.id

Sekarang pemerintah melarang peziarah membawa makanan. Terlalu sulit menyediakan tempat makanan itu. Juga sulit membuangnya. Kini peziarah hanya boleh membawa seuntai bunga.

Pun letak bunga itu tidak boleh di tempat masing-masing. Cukup diletakkan di satu altar bersama.

Pemerintah juga melarang peziarah naik mobil pribadi. Macet. Tidak ada tempat parkir. Semua harus naik bus. Dari terminal bus. Yang sudah disiapkan secara khusus. Pemerintah setempat sangat sibuk mengatur mudik Cing Ming ini.

Tentu saja masih tetap ada kuburan. Di Tiongkok. Khusus untuk orang Islam. Saya pernah ke kuburan seperti itu. Kesasar. Namun justru jadi paham tentang kuburan.

Hari itu adalah Idulfitri. Saya berada di rumah sakit. Ingin saya: ikut Salat Id di masjid terdekat.

Saya pun cari taksi. Minta diantar ke tempat orang Islam berkumpul di hari lebaran seperti ini.

Sopir taksi itu mengiyakan dengan penuh semangat. "Saya tahu," katanya.

Saya mulai curiga. Kok jauh banget. Lalu saya tegaskan bahwa saya ingin kumpul dengan orang-orang Islam. Yang akan bersama-sama salat.

Biarpun Tiongkok negara komunis masih tetap ada kuburan. Khusus untuk orang Islam. Saya pernah ke kuburan seperti itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News