Pelajaran Penting bagi Para Diktator Arab

Pelajaran Penting bagi Para Diktator Arab
Pelajaran Penting bagi Para Diktator Arab
KAIRO - Persidangan Hosni Mubarak di pengadilan kriminal sementara yang berlangsung di Akademi Kepolisian, Kairo, mengundang perhatian dunia. Terutama, masyarakat di negara-negara Arab. Sebab, persidangan mantan penguasa di negeri sendiri tak pernah terjadi sebelumnya di Jazirah Arab.

Zine El Abidine Ben Ali, eks presiden Tunisia yang jatuh gara-gara Revolusi Melati pada 14 Januari lalu, tidak menjalani sidang di negerinya. Tokoh 74 tahun yang kabur ke Arab Saudi setelah lengser itu bahkan belum pernah kembali menginjakkan kakinya di Tunisia. Sidang pun berjalan tanpa kehadirannya. Alhasil, dia dinyatakan bersalah dan divonis secara in absentia.

Evan Hill, jurnalis Al Jazeera English dari San Francisco, AS, menilai bahwa nasib Mubarak tak berbeda jauh dengan almarhum Saddam Hussein. Pria yang menjadi presiden dan diktator di Iraq selama 24 tahun itu menjalani sidang dan dieksekusi di negerinya sendiri. Tetapi, Saddam ditangkap setelah AS menginvasi Iraq. Tidak seperti Mubarak yang digulingkan oleh rakyatnya sendiri.

"Biasanya, para penguasa tiran Arab lengser lewat pergolakan, seperti revolusi di Tunisia dan Mesir. Tetapi, jarang ada yang disidang seperti Mubarak. Lazimnya, mereka kabur seperti Ben Ali atau mati di tangan oposisi," ujar Hill yang juga pendiri situs berita dan analisis politik Timur Tengah, The Majlis, tersebut.

KAIRO - Persidangan Hosni Mubarak di pengadilan kriminal sementara yang berlangsung di Akademi Kepolisian, Kairo, mengundang perhatian dunia. Terutama,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News