Pelaku Bom Bandara Kabul Akhirnya Rasakan Pembalasan Amerika
Sabtu, 28 Agustus 2021 – 23:50 WIB

Drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat. Foto: Reuters
Sejumlah media melaporkan korban tewas mencapai 170 orang.
Serangan tersebut menegaskan kondisi politik sebenarnya yang dihadapi Barat.
Bekerja dengan Taliban, yang selama ini mereka perangi, mungkin memberikan peluang terbaik bagi mereka untuk mencegah Afghanistan menjadi ladang yang subur bagi kelompok bersenjata.
AS memperkirakan keterlibatan dengan Taliban akan diperlukan setelah penarikan pasukan agar evakuasi selanjutnya dapat dilakukan, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.
"Kenyataannya, Taliban mengendalikan sebagian besar Afghanistan," kata dia. (ant/dil/jpnn)
Serangan AS itu dilakukan dua hari setelah afiliasi ISIS di Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di luar bandara Kabul.
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3